Nih, Ilmu memantaskan diri. Pantaskan diri dulu yuuk! :')



Pantaskan diri yuk!
“Good women are for good men” begitupun sebaliknya “Good men are for good women”  (Surah An-Nuur verse 26).
Wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik,  laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik. Kalau dalam versinya mas Ippho Santosa gini “Yang baik-baik untuk yang baik-baik, yang keji untuk yang keji”.
Ini ayat datangnya langsung dari Allah SWT. Jadi jelas sekali, siapa sih yang gak pengen punya pasangan hidup yang sholeh, baik, mapan, pinter baca Al-quran, cerdas, dekat dengan Allah, mampu mengantarkan kita pada Surganya Allah? Sekalipun laki-laki yang tidak baik pasti mendambakan wanita yang baik. Caranya gimana? Pantaskan diri dulu. Yang lagi pacaran, putusin aja! Pantaskan diri! Perbaiki diri!
Tak terelakkan lagi kalau masa remaja masa terjangkitinya kita dengan parah-parahnya virus “CINTA”. Tapi tidakkah ada hal positif lain yang lebih penting untuk dipikirkan dan dilakukan selain menghabiskan waktu dan masa remaja kita yang cemerlang hanya untuk memikirkan masalah perasaan? BANYAK. Banyak hal positif lain yang harus dipikirkan dan ditingkatkan. Prestasi misalnya.
Pacaran itu substantially, pada hakikatnya adalah aktivitas-aktivitas maksiat yang pada awalnya memang sudah dilarang oleh Allah dan Rasulallah. Mungkin banyak orang protes “Eits, gak semua pacaran berakhir dengan maksiat kaleeess?” kita bicara mayoritas dan faktanya saja. Memang gak setiap pacaran berakhir dengan zina, tapi zina berawal karena pacaran.
Cinta memang anugrah dari Allah SWT, dan itulah hal yang memanusiakan manusia. Oleh karena itu cinta ini harus diarahkan sesuai dengan koridor-koridor Islam. Tapi bukan dengan pacaran. Inget bukan dengan cara pacaran! Dan cinta itu tidak hanya cinta pada lawan jenis, Ibu dan bapak kita misalnya yang mungkin kita tidak pernah mengatakan sayang kepada mereka. Nah, kita malah sering ngomong sayang dan cinta gak jelas pada orang yang notabene belum pasti jadi jodoh kita. Tingkatkan nih cinta yang paling terpenting yaitu cinta kita kepada Allah dan Rasulallah yang bakal nganterin kita surge-Nya nanti.
Rasulullah mengatakan “Ketika ada dua orang yang berkhalwat, dimana tidak ada mahram diantara keduanya. Maka yang ketiganya pasti setan”. Dalam hadist lain dikatakan “Tidaklah bersama-sama laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya, dan tidak ada mahram diantaranya, kecuali laki-laki ini akan menginginkan berzina dengan wanita”.
Putusin aja deh, istigfar! Repot amat! Allah maha menerima taubat dari setiap hamba-Nya. Yang penting jangan diulangi! Perbaiki diri lah! Kalau kita sibuk memperbaiki diri, jodoh kita sekarang sudah pasti sibuk memperbaiki diri juga. Nanti akan  ada saatnya kita menjemput jodoh, selama masa menunggu pergunakanlah waktu dengan kesibukan yang positif dan produktif. Terus bagaimana cara menjemput jodoh? Dan cara mendapatkan jodoh seperti yang kita inginkan? Ada caranya lho. Belum tahu? Kasian :p
Ada yang bilang “Jodoh itu ditangan Tuhan”. Iya jodoh memang ditangan Tuhan, makanya kita jemput. Kalau tidak dijemput nanti masih ditangan Tuhan terus dungs.
Inget?
Yang baik-baik untuk yang baik-baik, yang keji untuk yang keji”. Artinya apa? Kalau kita ingin jodoh kita baik, nah caranya gimana? Pantaskan diri! Pantaskan diri kita dihadapan Allah. Bukan di hadapan manusia. Kebanyakan dari kita memantaskan diri dihadapan orang. Nah, kalau kita sibuk memantaskan diri dihadapan orang, jodoh kita juga lagi sibuk memantaskan dirinya dihadapanorang. Tapi kalau kita sibuk memantaskan diri dihadapan Allah, jodoh kita sudah pasti juga sedang sibuk memantaskan diri di hadapan Allah. Allah memberikan apapun itu sesuai porsi yang pantas buat kita. Jodoh kita itu refleksi dari diri  kita. Simpelnya gini, ada jodoh nilainya 9 ada jodoh nilainya 8? Pasti semua orang pilih yang 9. Jodoh yang nilainya 9 atau yang 9,5? Ya, yang pasti bakalan milih 9,5 dungs. Nah kalau kita pengen jodoh yang nilainya 9,5, pastikan nilai kita juga 9,5. Kalau semisal nilai kita masih 6, nah perbaiki terus sampai nilai kita nyampe 9,5 biar ketemu tu jodoh yang kita inginkan yang nilainya 9,5 juga. Jadi kalau semisal jodoh kita nilainya 7, bukan mustahil nilainya kita juga 7. Kalau jodoh kita nilainya 6, sudah pasti nilai kita juga 6. Inget? “Yang baik-baik untuk yang baik-baik, yang keji untuk yang keji”. Allah hanya akan memberikan sesuatu yang pantas  buat kita. Jadi ini namanya ilmu memantaskan diri. Coba lihat deh, orang tua, paman, kakak-kakak kita yang sudah menikah. Biasanya saat mereka menjelang menikah, mungkin saldo di bank beda, cakep ya mungkin beda, gelar ya mungkin beda. Tapi apa biasanya yang sama? Amal mereka. Amal mereka yang sama. Karena apa? karena yang baik-baik untuk yang baik-baik, yang keji untuk yang keji”. Yang 6 juga bakalan dapet 6, yang 9 pasti juga akan dapat yang 9. Ayuuuuk kapan lagi? Pantaskan diri sekarang!
Terus terus bagaimana cara memantaskan diri yang benar supaya dapat jodoh yang baik?
Nah, pertama – tama ambil kertas, buat list kriteria jodoh seperti apa yang kita mau. Misalnya kita pengen mendapatkan jodoh yang hafidz Quran, jago, cakep, pinter, keren, tinggi diatas 170cm, berpengalaman lebih dari 2 tahun… lho CV, emang mau ngalamar kerja boss? :’D
Caranya gini, list aja apa yang kita inginkan. Pastikan kita memiliki hal yang sama. Pantaskan diri. Terapkan ilmu memantaskan diri. Karena kepantasan burung untuk dapat makan, dia harus terbang pagi. Kepantasan pengemis untuk dapat uang, dia harus pergi ke tempat yang ramai. Kepantasan kita untuk mendapat jodoh yang baik, kita juga harus menjadi baik. Jadi kalau kita pengen jodoh yang baik yang nilainya 9, pantaskan diri kita untuk mendapatkan jodoh yang nilainya 9 juga. Yuuuuu terus pantaskan diri! :’)


Ketika semuanya berubah


Lirik lagunya Keane - Everybody's changing. Bahwa setiap orang itu berubah, pasti. Itu hal mutlak yang tak bisa terbantahkan. So, apa yang harus kita lakukan ketika orang - orang yang ada disekeliling kita berubah? satu kata, empat huruf, dan simple yaitu; SIAP.

You say you wander your own land
But when I think about it
I don't see how you can
You're aching, you're breaking
And I can see the pain in your eyes
Says everybody's changing
And I don't know why

So little time
Try to understand that I'm
Trying to make a move just to stay in the game
I try to stay awake and remember my name
But everybody's changing
And I don't feel the same
(keane- everybody's changing)
Pernahkah kalian berada di posisi ketika kalian merasa semua orang yang berada disekeliling kalian berubah, dan kalian merasa bahwa kalian masih tetap sama, masih sama seperti sebelumnya? PERNAH. Contoh konkretnya saja, sahabat yang selalu ada untuk kalian, yang mungkin kalian kira sebaik superman, superhero atau pahlawan apalah; pasti tanpa keraguan pada akhirnya mereka tidak akan menjadi superhero lagi. Mungkin mereka berubah, menjadi diam, atau bahkan pergi tanpa meninggalkan jejak sama sekali dari kehidupan kalian. Pasangan, pasangan yang menurut kalian adalah seseorang yang nantinya kalian akan  membagi hidup dengan si dia sampai akhir hayat, mungkin baru satu minggu atau satu bulan saja sudah berubah. Karena pada hakikatnya memang NOTHING STAYS THE SAME. Itu semua hal biasa, perubahan dalam diri manusia itu hal yang biasa. Karena sebenarnya Tuhan mengirimkan mereka di kehidupan kalian karena suatu alasan; agar kalian belajar. Ketika kalian dihadapkan pada sesuatu yang membuat kalian senang, ketika itulah Tuhan juga merencanakan sesuatu yang membuat kalian 'lawan dari pada senang'. Jadi, bersiaplah. Kehidupan di dunia layaknya laut; mengalami pasang dan surut, adakalanya kita harus sedih dan adakalanya kita harus senang. Menghadapi kesedihan dan kesenanganpun harus sesuai dengan porsinya; jangan berlebihan. Karena itu memang siklus kehidupan, Tuhan menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, saling berseberangan; kebahagian bersama kesedihan itu pasti. Kehidupan itu gampang dan ruwet, tapi yang harus kita highlight adalah jangan pernah bersedih dan menyesal; hikmah dibalik suatu masalah itu pasti ada dan itu yang membuat kita menjadi lebih dewasa dan tahu lebih jauh. Jangan heran ketika orang-orang disekeliling kalian pergi lalu lalang tanpa permisi, orang - orang yang kalian harapkan akan selalu ada untuk kalian, pada akhirnya akan pergi. Jangan sesali keruwetan hidup kalian, sebab memang demikianlah hidup diciptakan. Pada dasarnya kehidupan ini adalah susah payah dan bercapek-capek. Kegembiraan yang ada di dalamnya adalah sesuatu yang insidental, suka cita adalah sesuatu yang 'minoritas'. La Tahzan!


So, apapun itu yang terjadi dalam hidup kalian, terimalah dan syukurilah seperti lagunya Bondan & Fade 2 black "Janganlah kau bersedih 'cause everything's gonna be okay." Jalani apa yang ada karena semuanya akan baik-baik saja. Dan cintai dan sayangi orang-orang yang ada disekeliling kalian pada saat ini, orang tua, sahabat sahabat kalian, karena kalian tidak akan pernah tahu kapan mereka akan pergi meninggalkan kalian. Beterimakasihlah kepada mereka karena segudang pelajaran yang tak akan pernah bisa terbayarkan, pelajaran-pelajaran kehidupan yang mereka ajarkan dan kontribusikan dalam kehidupan kita, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Cheers :)

Powered by Blogger.